Jika ada kesemptan tiap awal bulan pengennya pulang ke Madiun, sejenak meninggalkan rutinitas di kota tetangga, Surakarta. Tiap kali pulang selalu disibukkan dengan pertanyaan, sampai Madiun kira-kira jam berapa? naik Bus apa? Mira Atau SK? ribet... yang penting sampai rumah dengan selamat, jawabku. Dari Solo sampai Madiun kalu naik bus kira-kira 2,5 jam smpai 3 jam, tapi kalau malam, hanya 2 jam sudah sampai... maklum kalau malam lalu lintas tidak terlalu ramai. dengan ongkos 13 ribu Rupiah saya sudah bisa ketemu keluarga tiap bulannya, tp yang pasti tidak lupa dipesan teman-teman kalau balik ke Solo, brem dan sambal pecel khas madiun jangan lupa...
Madiun kota gadis, memang tidak berlebihan sih... soalnya Madiun kota yang masih elok, masih terjaga nilai-nilai budayanya, masih dalam tahap pembangunan dan perkembangan, istilahnya masih gadis...
jadi ga sabar menunggu smpai bulan depan, ketemu keluarga, menghirup udara segar Madiun...
Serba Serbi Madiun
Sabtu, 07 April 2012
Rabu, 04 April 2012
Madiunku Madiun kita
Daerah yang diapit dua gunung besar, yaitu Gunung Wilis dan Gunung Lawu ini merupakan kota kelahiran saya, menyenangkan sekali tinggal di Madiun, selain udaranya yang sedikit sejuk karena berada di kawasan kaki gunung wilis juga penduduk asli dan pendatang yang ramah-ramah.
Bagian utara kota Madiun adalah kawasan perbukitan, yaitu bagian dari rangkaaian pegunungan kendeng, daerah tengah adalah dataran tinggi dan agak bergelombang dan bagian tenggara adalah pegunungan, bagian dari kompleks Gunung Wilis dan Gunung Liman
Jarak antara Madiun dan Ibu Kota Jawa Timur yaitu Surabaya sekitar 175 Km ke arah timur, sedangkan jarak antara Madiun dan Ibu Kota Indonesia yang tak lain adalah Jakarta sekitar 775 ke arah sebaliknya
Madiun dilintasi jalur utama Surabaya - Yogyakarta dan juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan pulau Jawa.
Kabupaten Madiun sendiri dialiri beberapa sungai, sungai terpanjang adalah Kali Kembang, yang mengaliri empat kecamatan, yaitu kecamatan Pilangkenceng sepanjang 3 Km, saradan 3 Km, Kare 6 Km dan mejayan 18 Km ( Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Madiun, 2010 )
Daerah kami mempunyai hasil pertanian yang beraneka macam, antara lain padi, kedelai, palawija, kakao, kopi, mangga, durian, rambutan dan lain sebagainya. Durian dan kakao banyak dibudidayakan di kecamatan Dagangan dan Kare, kebun kopi dengan skala besar dibudidayakan di daerah kandangan, kecamatan kare yang merupakan peninggalan Belanda.
Di madiun sendiri mempunyai daerah wisata yang cukup beragam, diantaranya Waduk Widas di Dusun Petung Kecamatan Saradan (40 Km dari Kota Madiun ke arah utara), taman rekreasi Umbul di Desa Glonggong Kecamatan Dolopo dengan menempuh perjalanan 12 Km dari Kota Madiun ke arah selatan yang menyuguhkan wisata kolam renang, cagar budaya dan kebun binatang mini, Monumen Kresek di daerah Kresek Kecamatan Kare sekitar 8 Km ke arah timur dari Kota Madiun merupakan wisata sejarah kekejaman PKI dan bumi perkemahan, serta Air Terjun Suweru di Dusun Suweru, 25 Km ke arah timur dari Kota Madiun yang menawarkan agro wisata, kebun bunga dan air terjun.
Bagian utara kota Madiun adalah kawasan perbukitan, yaitu bagian dari rangkaaian pegunungan kendeng, daerah tengah adalah dataran tinggi dan agak bergelombang dan bagian tenggara adalah pegunungan, bagian dari kompleks Gunung Wilis dan Gunung Liman
Jarak antara Madiun dan Ibu Kota Jawa Timur yaitu Surabaya sekitar 175 Km ke arah timur, sedangkan jarak antara Madiun dan Ibu Kota Indonesia yang tak lain adalah Jakarta sekitar 775 ke arah sebaliknya
Madiun dilintasi jalur utama Surabaya - Yogyakarta dan juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan pulau Jawa.
Kabupaten Madiun sendiri dialiri beberapa sungai, sungai terpanjang adalah Kali Kembang, yang mengaliri empat kecamatan, yaitu kecamatan Pilangkenceng sepanjang 3 Km, saradan 3 Km, Kare 6 Km dan mejayan 18 Km ( Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Madiun, 2010 )
Daerah kami mempunyai hasil pertanian yang beraneka macam, antara lain padi, kedelai, palawija, kakao, kopi, mangga, durian, rambutan dan lain sebagainya. Durian dan kakao banyak dibudidayakan di kecamatan Dagangan dan Kare, kebun kopi dengan skala besar dibudidayakan di daerah kandangan, kecamatan kare yang merupakan peninggalan Belanda.
Di madiun sendiri mempunyai daerah wisata yang cukup beragam, diantaranya Waduk Widas di Dusun Petung Kecamatan Saradan (40 Km dari Kota Madiun ke arah utara), taman rekreasi Umbul di Desa Glonggong Kecamatan Dolopo dengan menempuh perjalanan 12 Km dari Kota Madiun ke arah selatan yang menyuguhkan wisata kolam renang, cagar budaya dan kebun binatang mini, Monumen Kresek di daerah Kresek Kecamatan Kare sekitar 8 Km ke arah timur dari Kota Madiun merupakan wisata sejarah kekejaman PKI dan bumi perkemahan, serta Air Terjun Suweru di Dusun Suweru, 25 Km ke arah timur dari Kota Madiun yang menawarkan agro wisata, kebun bunga dan air terjun.
Langganan:
Komentar (Atom)



